Kamis, 29 Mei 2014

Untukmu part 1

UNTUKMU

*play music, start typing...*

Halo, ini aku lagi.
Terakhir mungkin hanya salam perkenalan dariku, sekarang aku ingin membahas hal Indah itu sedikit lebih banyak lagi.

Kelas XI, tepatnya XI IPA 2. Saat itu kami baru saja naik dari kelas X nan kelam dan suram. Di sanalah pertama kalinya aku melihat hal Indah ini. Namun sama halnya dengan teman yang lain. Aku hanya melihatnya sebagai teman sekelas biasa.

Hari berlalu, aku semakin mengenal teman di kelas baru ini. Dan teman sebangku ku yang baru ternyata memiliki minat yang sama denganku. Sungguh kebetulan, atau sebuah Kutukan (?). Banyak pula karakter - karakter menarik di kelas ini yang membuatku semakin penasaran untuk mengetahuinya. Minder yang kurasakan di awal masuk SMA masih saja membelenggu, namun teman sebangku ku ini telah membangkitkan gairah bertemanku yang sudah sangat lama hilang. Kesibukkan persekolahan mulai kami jalani, tugas, PR, dan ulangan silih berganti kami lewati. Sama seperti hari sebelumnya aku hanya menghabiskan malamku di depan "kompie" (sebutan untuk komputer usang milik ayahku). Sebagian besar hidupku kuhabiskan di sosial media bernama Facebook. Di sana sebagian besar teman sekelasku sudah kutambahkan sebagai teman, sampai aku melihat sebuah nama yang tidak asing di antara daftar teman yang disarankan, dan dimulailah kisah ini...

Maksud hati yang hanya ingin tahu siapa dia sebenarnya kuluruskan hingga terbuka halaman profilnya. "Cantik juga", kataku dalam hati sambil meng-klik tombol add friend. Keesokan hari setelah aku menambahkannya sebagai teman, tidak kutemukan reaksi apapun dari hal Indah ini. "Mungkin dia belum sempat mengecek akunnya", pikirku. Malam harinya kulanjutkan kebiasaanku tersebut. Tanpa diduga dia menerima permintaan pertemananku. Mungkin dia sudah duluan mengenaliku. Aku menanggapi hal tersebut dengan sedikit rasa antusias, tapi hei, mana mungkin hubungan ini akan semakin berlanjut, teman Facebook saja sudah lebih dari cukup.

Tugas berat semakin banyak kami dapatkan dari guru tercinta. Kemampuan kami yang terbatas memaksa kami untuk meminta bantuan pada teman seperjuangan di kelas. Hal ini pula yang mungkin Ia alami. Saat itu tugas Agama Islam melanda kelas kami. Power Point tentang "Tokoh - Tokoh Islam di Indonesia " jika tidak salah ingat. Maka percakapan pertama kami pun dimulai lewat Facebook. Percakapan biasa antar teman kelas biasa, namun entah bagaimana aku berhasil mendapatkan nomor handphone-nya. Kejiadiannya seperti ini, aku menawarkan padanya bahwa aku bersedia mengerjakan tugas Agama Islam untuknya, dan Ia menyetujui itu. Namun selama pengerjaan, rumahku ASLI mengalami pemadaman listrik, takut terjadi hal yang tidak diinginkan, aku sempatkan meminta nomor handphone-nya sebelum baterai kompie ku habis. Mari anggap saja ini modus yang tak disengaja. Setelah mendapat nomor handphone-nya hubungan kami tanpa diduga semakin dekat, walau aku tahu dia sudah memiliki pasangan yang nota bene adalah temanku sejak SMP. Bertambah lah satu hal yang kuketahui tentangnya.

Yaak! Aku sudah merasakan mata ini mulai berat, dan masih banyak teman - teman dekat ku menunggu untuk kutanyai kabarnya di sosmed lain, dengan begitu, mari sudahi dulu bab ini, jika terlihat kata - kata yang kurang mengenakkan, mohon membaca blog ini sambil menutup mata.

untukmu yang berusaha dengan keras melupakanku


F